ABSTRAK
Wilu Analia. KONSTRUKSI PEMBERITAAN JUAL BELI FASILITAS LAPAS SUKAMISKIN PADA PROGRAM MATA NAJWA DI TRANS 7.
Kasus jual beli fasilitas di Lapas Sukamiskin terungkap pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Salah satu media yang memberitakan kasus jual beli fasilitas Lapas Sukamiskin adalah program Mata Najwa di Trans 7. Mata Najwa memperlihatkan adanya keragu-raguan dalam menegakkan disiplin di Lapas Sukamiskin dengan menggunakan bahasa yang cenderung menyudutkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana analisis semiotik sosial dalam pemberitaan jual beli fasilitas Lapas Sukamiskin di Mata Najwa dan bagaimana Mata Najwa mengkonstruksi pemberitaan jual beli fasilitas Lapas Sukamiskin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Peneliti menggunakan metode analisis semiotik sosial M.A.K Halliday dalam memaknai teks sebuah berita dan menelaah sistem tanda berupa nahasa yang dihasilkan oleh manusia. Terdapat tiga unsur semiotik sosial Halliday, yaitu medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana.
Dari data yang dianalisis maka diperoleh data, yaitu: 1) medan wacana, menggambarkan situasi apa yang ingin diwacanakan oleh Mata Najwa dalam pemberitaan jual beli fasilitas Lapas Sukamiskin; 2) pelibat wacana, dilihat dari siapa saja yang dilibatkan dalam berita; dan 3) sarana wacana, menggambarkan gaya bahasa yang digunakan dalam berita.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberitaan jual beli fasilitas Lapas Sukamiskin pada Mata Najwa memperlihatkan sikap kontra terhadap adanya praktik jual beli fasilitas di Lapas Sukamiskin.
Kata kunci: Konstruksi, Analisis Semiotik Sosial, Lapas Sukamiskin, Program Mata Najwa.