ABSTRAK
Usamah Hisyam. Dinamika Komunikasi Dakwah Parmusi Di Perbatasan NTT-Timor Leste. 2019
Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) sebagai organisasi sosial kemasyarakatan islam sejak tahun 2015 memprioritaskan dakwah di daerah perbatasan, salah satunya perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste, yang mayoritas beragama Kristiani yang selama ini kurang tersentuh dengan kegiatan dakwah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Problem komunikasi dakwah Parmusi di perbatasan NTT-Timor Leste. 2) Upaya Parmusi mengatasi problematika komunikasi dakwah di perbatasan NTT-Timor Leste, dan 3) Peningkatan kualitas keislaman setelah para Da’I mengatasi problematika komunikasi dakwah di perbatasan NTT-Timor Leste.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma penelitian interpretif dan subyektif. Sumber data primer diperoleh dari observasi, Focuss Group Discussion (FGD), wawancara mandalam terhadap 6 (enam) da’I Parmusi, 9 (sembilan) jamaah, 1 (satu) pendeta, 2 (dua) tokoh agama non muslim, dan 2 (dua) warga non muslim. Sumber data sekunder diperoleh dari Al-Qur’an & Hadist, dokumen serta studi literatur terhadap jurnal, e-book, buku, web, dan media online. Teknik analisis data menggunakan Model Interaktif Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Problem komunikasi dakwah di daerah perbatasan NTT-Timor Leste adalah kurangnya kuantitas da’I, masih rendahnya tingkat pendidikan serta kualitas keagamaan umat muslim khususnya muallaf, minimnya masjid sehingga menghambat sholat berjamaat/jumat, fitnah dari warga non-muslim bahwa perekrutan warga masuk untuk Islam dengan iming-iming uang, serta masalah keamanan. Sebenarnya kehidupan umat muslim dan non muslim penuh toleransi, rukun, dan kondusif, karena saling terkait kekerabatan. Namun suasana kondusif tersebut dicederai oleh pencekalan Tim Parmusi yang melakukan kunker dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dan pelatihan Da’I di Desa Besikama Malaka Barat pada awal Februari 2019 yang ditengarai adanya surat penolakan dari Keuskupan Attambua Paroki ST. Yohannes Baptista Besikama tertanggal 1 Februari 2018. Namun tidak ada masalah dengan kegiatan Kafilah Dakwah Parmusi di P. Rote dan P. Kera, serta Kec. Rainmanuk Kab. Belu, dalam
rangka peresmian pembangunan Islamic Center dan pembinaan Desa Madani Parmusi. 2) Upaya Parmusi mengatasi problematika komunikasi dakwah di perbatasan NTT-Timor Leste adalah dengan cara : meningkatkan jadwal dakwah yang dilakukan melalui ceramah, pengajian dan khutbah jumat, membagikan daging kurban pada non-muslim saat Idul Adha, serta turut membantu jika warga non-muslim mengalami musibah maupun keriaan. 3) Peningkatan kualitas keislaman setelah para Da’I mengatasi problematika komunikasi dakwah di perbatasan NTT-Timor Leste secara signifikan meningkat. Ibu-ibu yang gemar memakai rok mini sekarang telah menutup aurat dengan menggunakan hijab, umat muslim banyak yang sholat di masjid, majelis pengajian mulai ramai dikunjungi jamaah, dan muallaf semakin bertambah banyak.
Kata kunci : Dinamika, Komunikasi, Dakwah, Perbatasan