ABSTRAK
Alfinda Ramadhanty
Strategi Komunikasi Persuasif Pengurus Terhadap Anak
Asuh Dalam Pembinaan Ibadah Di Yayasan Nur Kebagusan
Yayasan Nur Kebagusan bermula dari kegelisahan Nur Yati
selaku pendiri melihat banyak anak yatim di sekitarnya.
Bertujuan untuk mensejahterahkan anak yatim melalui santunan
dan bekal ilmu. Pembinaan ibadah menjadi salah satu kegiatanya.
Kurangnya kesadaran dari anak yatim tersebut membuat
pengurus harus mengunakan strategi yang tepat Berdasarkan
permasalahan tersebut terdapat pertanyaan yaitu: Bagaimana
strategi serta teknik komunikasi persuasif pengurus terhadap anak
asuh dalam pembinaan di Yayasan Nur Kebagusan?
Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan
kualitatif karena peneliti ingin mengetahui strategi yang dilakukan
oleh pengurus yayasan terhadap anak asuh dalam pembinaan ibadah
di Yayasan Nur Kebagusan. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Adapun teori yang digunakan adalah teori strategi
komunikasi persuasif Melvin L. Defleur dan Sandra J. Ball-Roceach
yang terdiri dari 3 tahapan strategi, yaitu: strategi psikodinamika,
strategi sosiokultural, dan strategi meaning construction. Adapun
Teknik Komunikasi Persuasif menurut Onong Uchjana Effendy,
yaitu: Asosiasi, Integrasi, Ganjaran, Icing.
Hasil penelitian menunjukkan dalam strategi psikodinamika
melibatkan pendekatan emosional dan faktor kognitif. Strategi
sosiokultural juga melibatkan faktor lingkungan yaitu keluarga,
sekolah, dan lingkungan sekitar yayasan. Strategi meaning
construction berupa pemberian pengetahuan kepada anak asuh
agar mereka memiliki pemahaman baru. Dari penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa Yayasan Nur kebagusan menerapkan
komunikasi persuasif dalam hal pembinaan ibadah. Teknik-teknik
komunikasi perusasif juga dilakukan agar dapat menarik dan
memotivasi anak asuh dalam hal pembinaan ibadah.
Kata Kunci: Strategi, Komunikasi Persuasif, Yayasan Nur
Kebagusan, Pengurus, Pembinaan Ibadah