ABSTRAK
Andi Dewi Mahardika
Komunikasi Antarpribadi Pembina dalam Meningkatkan
Kepercayaan Diri Santri Mualaf di Pesantren Pembinaan
Muallaf An-Naba’ Center Indonesia.
Mayoritas pelaku konversi agama ke agama Islam
mendapatkan perlakuan tidak baik oleh keluarga atau lingkungan
sekitar. hal ini akan membuat kepercayaan diri pelaku konversi
agama menurun dan berimbas pada goyahnya perilaku beragama.
Metode komunikasi khusus yang dilakukan pembina Pesantren
Pembinaan Muallaf An-Naba’ Center Indonesia mampu
meningkatkan kepercayaan diri santri mualaf. Hal ini terbukti
dari berbagai prestasi santri mualaf yang sudah diraih.
Dari latar belakang masalah diatas peneliti ingin
mengetahui komunikasi antarpribadi yang dilakukan pembina dan
santri mualaf dalam memenuhi aspek inklusi, kontrol, dan afeksi
dalam meningkatkan kepercayaan diri.
Teori yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teori
kebutuhan hubungan interpersonal atau Fundamental
Interpersonal Relation Orientation (FIRO) yang dipopulerkan
oleh William Schutz. Teori ini membahas bahwa setiap individu
yang berinteraksi dengan orang lain memiliki kebutuhan
antarpribadi yang mereka harus penuhi yaitu: inklusi (keikut
sertaan), kontrol (pengendalian) dan afeksi (kasih sayang).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. dan
menggunakan paradigma konstruktivis yaitu pengetahuan berasal
dari hasil kontruksi manusia. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu: pada Inklusi santri termasuk tipe
dalam perilaku social behavior, pada kontrol santri termasuk
dalam perilaku abdicarat behavior, pada afeksi santri termasuk
dalam perilaku personal behavior. Strategi kendali komunikasi
yang dilakukan menggunakan strategi katalisator untuk
meningkatkan kepercayaan diri dan strategi wortel teruntai untuk
meningkatkan prestasi Santri Mualaf An-Naba’ Center Indonesia.
Kata kunci: Komunikasi antarpribadi, Santri mualaf,
Pembina mualaf, FIRO, Kepercayaan diri.