ABSTRAK
Di era teknologi yang sudah sangat maju ini memungkinkan orang
banyak untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara global. Akan tetapi
perkembangan teknologi yang pesat ini seringkali tidak seimbang dengan
kewaspadaan terhadap penyalahgunaan teknologi. Sehingga banyak game di
pasaran yang dapat dimainkan di smartphone dan gadget setiap orang,
khususnya game online. Salah satu dari sekian banyak game online yang
beredar sekarang ini adalah Player Unknown Battle Ground atau biasa
disebut PUBG, game online ini sedang menjadi primadona di masyarakat dan
begitu diminati khususnya oleh kalangan muda. Banyaknya kalangan muda
yang begitu menyukai game ini menyebabkan kecanduan yang berlebihan.
Hal ini yang dapat menciptakan sebuah ketegangan maupun kontradiksi yang
melibatkan tidak hanya para anak yang memainkan game online PUBG
melainkan juga orang tua mereka. Inilah yang menyebabkan pentingnya
peran komunikasi di dalam permasalahan ini.
Melihat pada latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
mengetahui mengenai pola komunikasi anak pemain game online PUBG
dengan orang tua serta mengenai Hubungan Komunikasi Intra Personal
Antara Anak Pemain Game Online PUBG dengan Orang Tuanya. Dari poin
ini penulis mencari tahu pola komunikasi yang terjadi antara anak dengan
orang tua, dan mencari tahu seperti apa hubungan komunikasi intra personal
antara anak dan orang tua.
Metodologi penelitian yang dipergunakan adalah paradigma
postpositivisme dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Sumber data penelitian diperoleh melalui observasi, terutama wawancara
dengan anak pemain game online PUBG dengan orang tuanya. Penelitian ini
menggunakan teori relational dialectics dari Laslie Baxter dan Barbara
Montgomery. Teori ini menjelaskan mengenai adanya empat asumsi dasar
dan juga tiga dialektika dalam hidup berhubungan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi antara anak
pemain game online PUBG dengan orang tua terbagi menjadi dua pola
komunikasi, yaitu pola komunikasi sirkular dan pola komunikasi linear. Pola
komunikasi sirkular digunakan oleh Handito Adi Darmawan dan orang
tuanya, serta digunakan pula oleh Diyah Nurmizzah dengan orang tuanya.
Pada pola komunikasi linear digunakan oleh Agata Novenda dengan orang
tuanya dan yang terakhir pada Rafael Giyan Nuji dengan orang tuanya. Pada
hubungan komunikasi intra personal antara anak pemain game online PUBG
dengan orang tuanya dibagi menjadi empat karakteristik pada hubungan
mereka. Karakteristik tersebut adalah memiliki keyakinan masing-masing,
perubahan dan jarak, keterikatan, rencana dan tujuan.
Kata Kunci : Game Online, Anak, Orang Tua, Pola Komunikasi,
RelationalDialectics