ABSTRAK
Iryanti Rachmaniar
1112051000111
Analisis Framing Pemberitaan Pembakaran Bendera Tauhid
di Republika Online dan Detik.com
Pada tanggal 22 Oktober 2018 terjadi kasus pembakaran
bendera bertuliskan kalimat “La ilaha illalLah Muhammad
RasululLah” di lapangan alun-alun kecamatan Limbangan, kota
Garut. Pembakaran bendera tauhid ini dilakukan oleh anggota
Banser yang sedang berjaga pada hari peringatan santri yang
ketiga di kota Garut. Peristiwa pembakaran bendera kalimat
tauhid ini mendapatkan kecaman dari masyarakat khususnya
umat Islam baik di Indonesia maupun dunia dan menimbulkan
reaksi untuk melakukan aksi bela tauhid.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan
penulisan ini untuk menjawab rumusan masalah bagaimana
Republika Online membingkai peristiwa pembakaran bendera
Tauhid di kota Garut? bagaimana Detik.com membingkai
peristiwa pembakaran bendera Tauhid di kota Garut?
Teori Framing yang digunakan adalah teori analisis
Robert N.Entman. Model ini menjelaskan Pendefinisian masalah
(Define problems), Memperkirakan masalah atau sumber masalah
(Diagnoses Causes), Membuat keputusan moral (Make Moral
Judgement), Menekankan penyelesaian (Treatment
Recommendation), dalam membaca framing sebuah teks yang
ditampilkan.
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan metode pengumpulan data dan
menggunakan instrument wawancara serta observasi. Observasi
teks dilakukan untuk melihat secara keseluruhan mengenai faktafakta
yang dibangun oleh Republika Online dan Detik.com.
Republika Online membingkai kasus tersebut merupakan
kasus hukum dan mengutamakan pemberitaan yang hati-hati
untuk menahan provokasi dan menimbulkan kesalahpahaman
serta memicu gesekan. Detik.com membingkai kasus tersebut
merupakan kasus hukum dan menggunakan statement keras dan
mengecam pelaku pembakaran.
Kata kunci: Framing, Pembakaran, Bendera Tauhid.