ABSTRAK
Fera Rahmatun Nazilah
“Nilai Budaya Khalayak Digital dalam Komentar pada
Pemberitaan Kali Sentiong di Kanal YouTube detikcom”
Upaya Pemrov DKI dalam menangani Kali Sentiong yang
berbau tak sedap menjadi sorotan masyarakat dan media, salah
satunya detikcom. detikcom bahkan tidak hanya memberitakannya
di media online, melainkan juga di kanal YouTubenya. Berita itu
kemudian menuai berbagai komentar dari khalayak digital
(netizen). Interaksi di kolom komentar kemudian membentuk
realitas baru dan nilai-nilai budaya di media siber.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat praktik nilai budaya
dan nilai-nilai budaya yang muncul dalam komentar pada
pemberitaan Kali Sentiong di kanal YouTube detikcom. Untuk
mengetahuinya, penulis menggunakan metode etnografi virtual
dengan teknik Analisis Media Siber (AMS) yang dicetuskan oleh
Rulli Nasrullah. Metode penelitian ini mencoba merekam
bagaimana budaya, interaksi, maupun struktur yang membentuk
realitas sosial siber.
Penelitian ini dikaji melalui empat level, yaitu dokumen
media, objek media, ruang media dan pengalaman media. Dalam
ruang media, detikcom membuka privasi kanal YouTubenya untuk
publik. Keterbukaan privasi inilah yang membuat interaksi di
media siber dapat terjadi. Dalam dokumen media, detikcom
menyajikan berita yang dikemas dalam video dan disertai caption.
Adapun level objek media menunjukkan adanya interaksi antar
sesama pengunjung di kolom komentar kanal YouTube detikcom.
Sedangkan dalam pengalaman media, mayoritas akun pengguna
yang ikut berinteraksi di kolom komentar adalah akun beridentitas,
yakni sebanyak 60%. Sedangkan akun anonim berjumlah 40%.
Komentar-komentar di kanal YouTube detikcom juga
memunculkan beberapa nilai budaya, diantaranya nilai personal,
nilai material, nilai spiritual, nilai moral, nilai pendidikan dan nilai
perdamaian.
Kata kunci : detikcom, YouTube, Kali Sentiong, Komentar,
Netizen