ABSTRAK
Elmy Tasya Khairally
Komparasi Konsep Kesetaraan Gender dalam Situs Suara-islam.com dan
Islami.co.
Saat ini, banyak ditemukan situs- islam yang mempunyai ideologi
berbeda. Dengan segala cara dan strategi, macam-macam situs islam berargumen
demi menarik minat pembaca agar memiliki ideologi yang sama. Dua situs islam,
Suara-islam.com dan Islami.co mempunyai banyak artikel tentang perempuan
namun memiliki pandangan berbeda dalam penulisan artikel.
Berdasarkan latar belakang, perlu diketahui lebih lanjut bagaimana Suaraislam.
com dan Islami.co mewacanakan pemberitaan tentang kesetaraan gender
dalam level teks, kognisi sosial dan konteks sosial?
Penulis menggunakan paradigma konstruktivis dengan penggunaan
kualitatif. Adapun metode yang digunakan ialah analisis wacana. Analisis wacana
bertujuan untuk mengungkapkan maksud tersembunyi dari subjek yang
mengemukakan pernyataan. Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan
analisis teks dan wawancara dengan pihak terkait.
Untuk menganalisa masalah yang diteliti, penulis menggunakan teori
analisis wacana Van dijk, yaitu menganalisis beberapa dimensi dalam sebuah
wacana. Pertama dari segi teks, bagaimana media mengungkapkan peristiwa ke
dalam pilihan bahasa dan retorika tertentu. Kedua dari segi kognisi sosial, yaitu
bagaimana strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. Ketiga, dari segi
konteks sosial, yaitu bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan
dikonstruksi dalam masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian, situs Suara-islam.com menunjukan
penolakan terhadap kesetaraan gender dan dukungan terhadap poligami.
Sedangkan Islami.co sebaliknya, yaitu menunjukan kesetujuannya terhadap
kesetaraan gender dan penolakan anjuran poligami. Selanjutnya segi kognisi
sosial, wartawan Suara-islam.com menganggap gerakan penyetaraan gender
merupakan gerakan yang dapat menyebabkan kehancuran dalam rumah tangga,
serta memandang poligami sebagai salah satu solusi dalam suatu permasalahan
rumah tangga, sedangkan wartawan Islami.co menganggap gerakan penyetaraan
gender merupakan gerakan yang baik dan sudah dilakukan umat islam sejak
dahulu. serta melihat poligami bukanlah anjuran dalam agama islam. Terakhir,
dari segi konteks sosial, banyak masyarakat yang memperjuangkan disahkannya
Undang-undang kesetaraan gender, namun undang-undang ini belum
mendapatkan respon baik dari pemerintah.
Kata kunci: Wacana, Kesetaraan gender, islami.co, suara-islam.com.