i
ABSTRAK
Nadya Maulina Sekartaji
NIM 11140510000034
Peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Terhadap Tayangan dakwah di Televisi
Stasiun televisi berlomba-lomba dalam menyuguhkan tayangan baik bersifat edukasi, hiburan, maupun keagamaan. Tayangan keagamaan dalam hal ini dakwah menjadi tayangan paling dibutuhkan karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Di satu sisi, tayangan dakwah mampu meningkatkan keislaman seseorang. Di sisi lain, salah dalam penyampaian membuat tayangan dakwah menimbulkan keresahan di masyarakat. Dalam hal ini, KPI memiliki peran penuh dalam memperbaiki penyiaran di Indonesia.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui peran KPI secara utuh terhadap tayangan dakwah di televisi dan seperti apa KPI menjalankan peran-perannya terhadap tayangan dakwah.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran (role theory). Peran dikatakan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan seseorang yang menempati kedudukan sosial tertentu. Terdapat lima istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran, yaitu expectation (harapan), norm (norma), performance (wujud perilaku), evaluation (penilaian), dan sanction (sanksi).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan dua staf KPI, melakukan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu hasil penelitian dijabarkan menggunakan kata-kata.
Berdasarkan hasil penelitian, peran KPI dalam menetapkan P3SPS terhadap tayangan dakwah yaitu peraturan secara umum saja yang tertuang dalam pasal 6, pasal 7, dan pasal 8. Dalam pengawasan, KPI mengawasi penyiaran dengan dua cara yaitu internal dan eksternal. KPI mengeluarkan sanksi berupa teguran tertulis, penghentian sementara dan pengurangan durasi. Dalam menangani tayangan dakwah kontroversial, KPI bekerjasama dengan MUI dan Kemenag.
Kata Kunci: Televisi, KPI, Tayangan dakwah, peran, dan masyarakat