Muhammad Firmansyah Evaluasi Program Sekolah Ramah Anak Oleh Panti Nugraha Di Sekolah Dasar Negeri 06 Lebak Bulus Jakarta Selatan

Tindakan kekerasan bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Salah satu tindak kekerasan tersebut juga terjadi di lingkungan yang aman bagi anak setelah keluarga, yaitu sekolah. Sekolah yang semestinya menjadi tempat yang aman bagi anak untuk bejalar, bermain, dan mengenal lingkungan sekitar, kemudian menjadi salah satu tempat terjadinya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik terhadap siswanya. Butuh perhatian dari berbagai pihak dalam menangani tindak kekerasan terhadap anak. Panti Nugraha merupakan salah satu yayasan yang perduli terhadap tindak kekerasan anak yang terjadi di lingkungan sekolah. Yayasan yang berlokasi di Jl. Bango Raya IV no.44 Pondok Labu- Cilandak - Jakarta Selatan tersebut merupakan salah satu panti yang bermitra dengan pihak asing yaitu ChildFund yang berfokus pada pendidikan dan perlindungan anak. Salah satu program yang dimiliki oleh Panti Nugraha yaitu sekolah ramah anak (SRA) di SDN 06 Lebak Bulus, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak dan memberikan edukasi tentang perlindungan anak dan hak-hak yang didapatkannya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisis bagaimana proses penerapan program sekolah ramah anak oleh Panti Nugraha Jakarta di SDN 06 Lebak Bulus. Dalam proses pelaksanaan program sekolah ramah anak tersebut untuk meminimalisir tindakan kekerasan terhadap anak, perubahan seperti apa yang dirasakan oleh pendidik dan murid di lingkungan sekolah setelah terlaksananya program sekolah ramah anak. Dalam menganalisa program tersebut, peneliti menggunakan model Pietrzak yang terangkum dalam evaluasi input. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, terlihat bahwa program sekolah ramah anak tersebut sudah berjalan maksimal dan manfaatnya bisa dirasakan khususnya oleh pendidik dan murid di SDN 06 Lebak Bulus. Dimana dalam evaluasi program tersebut terdapat tiga variabel yang menjadi pokok evaluasi input, yakni Variabel Klien, Variabel Staff, dan Variabel Program. Sesuai dengan variabel klien, program sekolah ramah anak tersebut sudah memiliki ketentuan dalam melihat klien sebagai korban tidak kekerasan yang berdampak negatif terhadap anak. Program tersebut juga didukung oleh tenaga profesional dari Panti Nugraha yang bertanggung jawab terhadap program tersebut, dan tenaga pembantu dari pengajar yang memahami kondisi sekolah. Program SRA dalam pelaksanaannya merangkul berbagai pihak baik penyelenggara program, pihak sekolah, dan berbagai yang perduli dalam mengentaskan permasalahan kekerasan terhadap anak, agar nantinya anak murid ini bisa mersakan tidak ada lagi kekerasan dikelas maupun dilingkungan sekolah, mereka mendapatkan hak-haknya, para orang tua juga merasa aman dalam menitipkan anaknya disekolah, mereka juga merasa senang dengan adanya program dari panti Nugraha ini.