Meiga Latifah Putri Permadin, 1113052000014, Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Penerimaan Diri Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tangerang, di bawah Bimbingan Bapak Dr. Taufik Hidayatulloh. M. Si.

Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaanya di Lembaga Pemasyarakatan. Status narapidana diperoleh seseorang akibat penyimpangan terhadap hukum yang berlaku. Status narapidana merupakan stressor yang berat dalam kehidupan, karena terjadi kehilangan kebebasan, kehilangan rasa aman dan nyaman serta terpisah dari keluarga dan komunitas kehidupan. Perubahan yang ada pada status tersebut perlu ada dukungan sosial dan keluarga yang dapat menerima, karena narapidana rentan mengalami tekanan psikis. Maka adanya status yang disandang seseorang sebagai narapidana harus dapat diterima meskipun hal tersebut sudah mengubah identitas seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan diri menjadi sesuatu yang penting saat narapidana menghadapi pergantian identitas sosial. Dukungan sosial dari keluarga akan membantu narapidana dalam menangani masalah baik pribadi, sosial maupun masalah psikis yang rentan terjadi pada narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis survey. Sampel penelitian ini adalah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Tangerang yang telah mengikuiti lama masa hukuman dibawah tiga bulan. Peneliti menggunakan sampel sebanyak 77 responden. Analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson Product Moment menyatakan bahwa terjadinya hubungan signifikan positif dukungan keluarga (X) dengan penerimaan diri narapidana (Y) dengan nilai korelasi 0,534 dengan signifikansi 0,000. Karena signifikansi