Nyoman Dewi Pradnya Paramita S.Sos.I, Representasi Perempuan Cantik dalam Iklan: Studi Kasus Iklan Wardah di Televisi, 2018.
Citra perempuan ideal akan dipengaruhi oleh iklan TVC kosmetik Wardah. Wardah mempengaruhi khalayak khususnya perempuan Indonesia untuk tampil cantik. Representasi menurut Stuart Hall adalah produksi makna atas konsep dalam pikiran kita melalui bahasa. Ia menghubungkan konsep dan bahasa yang memungkinkan kita merujuk pada dunia ‘nyata’ atas objek, orang-orang atau peristiwa, atau bahkan objek, orang-orang atau peristiwa dalam dunia khalayan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metodologi studi kasus, dengan paradigma kontruktivis. Teknik analisis data menggunakan metode semiotika Roland Barthes denotasi, konotasi dan mitos. Teknik pengumpulan data menggunakan Triangulasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui representasi perempuan cantik yang dibangun Wardah dalam enam iklan Wardah di televisi dengan menggunakan brand ambassador Dewi Sandra.
Hasil dari penelitian ini adalah: Makna cantik iklan secara denotatif: perempuan yang bentuk wajah yang tirus, alis hitam, bentuk mata indah, hidung yang mancung, bibir yang tipis, kulit putih, bersih, mulus, bebas jerawat dan tinggi badan yang proporsional. Makna cantik iklan secara konotatif: perempuan cantik yang digambarkan memiliki fisik yang sempurna, wajah nan rupawan, kulit yang menawan, tinggi badan yang ideal dengan memiliki karakter dalam berpenampilan serta perawatan tubuh khususnya wajah. Mitos cantik: perempuan yang menebar kebaikan, memberi kebaikan dan berbuat kebaikan, ada tiga point yaitu kebaikan yang ada pada diri sendiri (cantik hati), kecantikan yang terpancar (cantik perbuatan) dan yang ketiga, cantik melalui produk (merawat tubuh dengan produk Wardah).
Kata kunci: Wardah, Dewi Sandra, Semiotika, Representasi, Iklan Televisi.