ABSTRAK
Indonesia sebagai negara yang majemuk bukan tidak mungkin tidak
bersatu. Selalu ada titik temu antara dua daerah (bahkan lebih) yang jelas
memiliki perbedaan bahasa maupun budaya. Titik temu tersebut adakalanya
menjadi konflik juga menjadi integrasi yang diwujudkan dalam toleransi. Konflik
merupakan sesuatu yang harus diantisipasi, sedangkan toleransi adalah hal yang
harus terus dijalani. Oleh karena itu perlu terus disosialisasikan agar perbedaan
dan kemajemukan Indonesia menjadi wujud keharmonisan bersama.
Film merupakan media yang cukup ampuh dalam menampilkan
kemajemukan serta menyampaikan pesan-pesan toleransi. Salah satunya adalah
film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara menceritakan bagaimana perbedaan dapat
menyatu dengan tanpa konflik. Padahal dalam film tersebut menampilkan
berbagai perbedaan, baik dari agama, bahasa, maupun budaya. Dengan demikian
dapat dipahami film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara mempertontonkan titik
temu antar perbedaan yang ada.
Penelitian ini berupaya menggali bagaimana titik temu yang terjadi
menggunakan teori komunikasi antar budaya yang terjadi terhadap film tersebut.
Dengan pendekatan teori tersebut diharapkan mampu membedah apa saja unsurunsur
yang terdapat dalam komunikasi antar budaya. Unsur-Unsur inilah yang
menjadi fokus penelitiannya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan metode
deskripsi analisis. Mengolah data dari wawancara dengan sutradara Herwin
Novianto dan diperkuat dengan script film yang ditulis oleh Jujur Prananto.
Hasilnya Unsur-unsur kebudayaan dalam film Aisyah Biarkan Kami
Bersaudara tergambar melalui beberapa unsur. Unsur pertama Aisyah saat
maupun masyarakat Derok, Nusa Tenggara berhadapan dengan perbedaan dapat
bertemu atas dasar kebutuhan umum seperti pendidikan. Unsur kedua tolong
menolong menjadi bentuk komunikasi yang efektif dalam unsur-unsur
kebudayaan dalam film Aiisyah Biarkan Kami Bersaudara. Dengan demikian
tolong menolong menjadi aspek konkrit atas pesan toleransi.
Keyword:
Komunikasi antar budaya, unsur-unsur, film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara.