Abdullah Ichsan Baihaqi 1110051000100
Representasi Dakwah Dalam Film (Analisis Wacana Teun Van Dijk Dalam
Film “Munafik”)
Tugas dakwah merupakan suatu kewajiban yang diemban oleh setiap
orang muslim, menyampaikan kebenaran yang ada dalam Al-Quran dan Hadist
sudah menjadi bagi setiap manusia, walaupun yang disampaikannya itu hanya
satu ayat. Di era modern ini metode dakwah berkembang, seiring dengan
perkembangan teknologi. Salah satunya ialah dakwah melalui film. Film Munafik
merupakan salah satu film yang berisi pesan dakwah yang kental. Film bergenre
horror religi ini sudah langka di era modern kini. Film ini berkisah ustad bernama
Adam yang sekaligus praktisi ruqyah menghadapi cobaan yang mebuat dirinya
menjadi terpuruk dan menghidar dari lingkungan sekitar.
Adapun masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah ingin
meaparkan isi pesan dakwah dalam film menggunakan analisis wacana Teun Van
Dijk yang meninjau bagaimana struktur penyampaian pesan dari struktur teksnya.
Bagaimana struktur makro, superstruktur, struktur mikro, dan pesan dakwah yang
terdapat dalam film Munafik?
Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena
dalam pelaksanaannya berpusat pada pemaknaan teks film. Pengumpulan data
menggunakan analisis dokumen dan analisis melalui struktur wacana model Teun
Van Dijk.
Dalam penelitian ini penulis memaparkan pesan-pesan dalam film
Munafik menggunakan analisis wacana Teun Van Dijk. Dalam struktur makro
tema umum yang terdapat pada film adalah tentang ujian keimanan Adam setelah
kehilangan sang istri dan anak saat kecelakaan mobil. Pada superstruktur pada
Opening Bill Board menggambarkan kecelakaan tragis yang dialami keluarga
Adam, dan terdapat Conflict scene dimana Adam mengasingkan diri dari
lingkungan karena masih tidak merenima kehilangan istri dan anaknya dan masih
menyimpan dendam kepada penyebab kecelakaan tersebut. Dan terdapat pesan
dakwah bahwa setiap kejadian yang menimpa manusia adalah tak lepas dari takdir
Allah subhanahu wata’ala, dan kita harus mengembalikan semuanya kepada-Nya
dengan penuh kesabaran dan tawakkal (berserah diri pada Allah SWT), musuh
utama manusia khususnya orang-orang yang beriman adalah Setan atau iblis
laknatullah, yang selalu berupaya dengan segala cara untuk menyesatkan orangorang
yang beriman, Sebagai orang yang beriman harus mampu melawan amarah
dan mampu memberi maaf kepada orang-orang yang telah berbuat dholim
(aniaya) sekalipun kepada diri kita dan orang-orang yang kita cintai, Kebenaran
(haq) akan selalu mampu mengalahkan kebatilan, dan Jangan kita mengejar
kekayaan dengan menghalalkan segala cara, apalagi sampai bersekutu dengan jin,
setan atau sejenisnya.