Komunikasi sebagai cara yang efektif untuk penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Lapas Terbuka Kampung Asimilasi
Gandul merupakan institusi yang melakukan pembinaan terhadap narapidana yang
mengalami disonasi kognitif dengan meggunakan berbagai macam pola
komunikasi yang diterapkan pada beberapa program.
Berdasarkan konteks diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut: Bagaimana Pola Komunikasi, faktor yang menyebabkan disonasi
kognitif dan hambatan dalam pembinaan di Lapas Terbuka Kampung Asimilasi
Gandul?
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif,
dengan Lapas Terbuka sebagai subjek penelitiannya. Objek penelitian ini adalah
warga binaan yang mengalami disonasi kognitif di Lapas Terbuka. Penelitian ini
dilakukan dengan mengumpulkan data-data melalui teknik observasi, wawancara
dan dokumentasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pola komunikasi
H.A.W.Widjaja mengatakan bahwa terdapat empat jenis pola komunikasi.
Keempat jenis pola komunikasi tersebut adalah pola roda, pola rantai, pola
lingkaran, dan pola bintang
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa banyak program yang di
jalankan oleh Lapas Terbuka Kampung Asimilasi Gandul Menggunakan cara
tausiyah agama, diskusi kelompok dan konseling bertujuan untuk mengurangi
disonasi kognitif narapidana yang akibat faktor ekonomi dan keluarga sekaligus
meningkatkan Akhlak mereka, tentunya tidak lepas dari berbagai hambatan
seperti masa tahanan Narapidana, sarana dan prasarana, dan kurangnya minat
Narapidana itu sendiri.
Keywords: Lapas Terbuka, Narapidana, Disonasi Kognitif, Komunikasi