Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga zakat yang
dibentuk oleh pemerintah yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat
secara Nasional. Secara khusus BAZNAS Pusat memiliki amanah untuk
menghimpun dana zakat dengan memanfaatkan potensi zakat profesi yang ada
pada lembaga pemerintahan dan masyarakat umum di wilayah DKI Jakarta.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis memperhatikan pentingnya
strategi fundraising zakat profesi pada BAZNAS Pusat, dengan rumusan masalahmasalahnya
sebagai berikut: Bagaimana formulasi, implementasi dan evaluasi
strategi fundraising zakat profesi pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Pusat.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Musa Hubeis
mengenai Manajemen Strategik yang mencakup formulasi, Implementasi, dan
Evaluasi. Kemudian teori fundraising yang dikemukakan Hendra Sutisna bahwa
fundraising diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan sumber daya
lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun
pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program kegiatan operasional
lembaga yang pada akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga
tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah deskriptif analisis. Untuk melengkapi data yang
diperlukan, penulis melakukan langkah pengumpulan data di perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Melalui pendekatan studi kasus, penulis mengadakan
penelitian dengan melihat, menggambarkan tentang kegiatan fundraising Badan
Amil Zakat Nasional Pusat. Teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara
dan observasi langsung ke Badan Amil Zakat Nasional dengan mecari data yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini, penulis dapat mengetahui strategi fundraising
zakat profesi pada Badan Amil Zakat Nasional Pusat dilaksanakan sangat baik.
Mulai dari formulasi yakni: membuat program, sosialisasi dan edukasi, kampanye
media, memberikan pelayanan prima dengan menetapkan tujuan dan anggaran
yang dirumuskan. Selanjutnya di implementasikan pada kegiatan fundraising di
lembaga pemerintahan dan masyarakat umum dengan memberikan kemudahan
dan kelebihan membayar zakat lainnya seperti mendapatkan akses Muzaki
Corner, kartu Nomor Pokok Wajib Zakat, Bukti Setor Zakat yang dapat
mengurangi wajib pajak. Pada tahap evaluasi mengindikasikan bahwa kegiatan
fundraising zakat profesi yang dilakukan BAZNAS mendapatkan respon positif
dari berbagai perusahaan, lembaga pemerintah dan masyarakat umum sehingga
jumlah dana yang terhimpun dari zakat profesi semakin meningkat.
Kata kunci: Strategi, Fundraising, Zakat Profesi