Rumah Singgah adalah tempat pemusatan sementara bersifat non
formal, dimana anak-anak jalanan bertemu untuk memperoleh informasi
dan pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan lebih
lanjut. Dan setiap Rumah Singgah harus mempunyai strategi komunikasi
yang baik dan terarah guna mencapai tujuan yang dimaksud. Salah satunya
adalah Rumah Singgah Swara yang ada di wilayah Jakarta Timur, secara
demografis Jakarta Timur merupakan kota yang paling luas di antara kotakota
lainnya di wilayah DKI Jakarta, sehingga Jakarta Timur juga
memiliki jumlah penduduk yang paling banyak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi
komunikasi yang dilakukan pengurus Rumah Singgah Swara dalam
pembinaan anak jalanan di wilayah Jakarta Timur. Adapun teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen strategi Fred R
David yang terdiri atas tiga tahapan yaitu perumusan strategi,
implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis deskriftif. Subjek penelitian dipilih dengan teknik non-probability
sampling yang berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih
karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
Dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian Rumah Singgah Swara menjalankan
beberapa tahapan strategi komunikasi dalam pembinaan anak jalanan
diantaranya pertama perumusan strategi komunikasi Rumah Singgah
Swara yakni penelitian, penjangkauan, assement dan pendampingan sosial.
Kedua tahap implementasi strategi komunikasi Rumah Singgah Swara
yakni tahap pelaksanaan dari program-program yang sudah direncanakan
untuk anak jalanan yang sudah menjadi anak binaan guna mengalihkan
waktu mereka di jalanan serta pelaksanaan program untuk keluarga anak
jalanan serta program untuk masyarakat sekitar. Ketiga tahap evaluasi
strategi komunikasi yakni yang diwujudkan dalam pertemuan bulanan dan
tahunan guna membahas keberhasilan dan kegagalan apa saja yang
ditemukan selama proses strategi komunikasi yang dilakukan dilapangan.