ABSTRAK
Nadya Shabrina
21210510000009
Fenomena fatherless menjadi permasalahan sosial yang berisiko tinggi menjerumuskan anak dalam pergaulan bebas. Ketidakhadiran figur ayah dapat berdampak pada kehidupan sosial anak,kognitif,emosional,karakter,seksualitas dan lainnya. Sehingga penelitian ini berusaha mengekplorasi dan menganalisis hubungan antara ayah dan anak perempuan, dengan fokus pada fenomena fatherless dan pergaulan bebas. Pisau analisis yang digunakan adalah Teori Skema Hubungan Keluarga, Koerner & Fitzpatrik (2002), serta Teori Penetrasi Sosial, Altman & Taylor (1973). Konsep Al-Hiwar, Birrul Walidain, Musyawarah, dan Ta'aruf digunakan untuk memperkaya perpsektif. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian diverifikasi dengan triangulasi data. Berdasarkan Temuan, Informan A,B,C,dan D memiliki batasan komunikasi dan hubungan dengan ayah,baik secara fisik maupun emosional. Sedangkan,Informan E berada pada skema hubungan keluarga tipe konsensual dan penetrasi sosial tahap stable atau intimate, namun berada pada posisi pergaulan bebas yang paling krusial. Hasil Analisis mengungkapkan bahwa fatherless tidak sepenuhnya kontributif pada fenomena pergaulan bebas.Dukungan dan Karakter verbal abuse orang tua menjadi konstruksi utama pergaulan bebas. Kehadiran ibu dan dukungan orang tua, serta penanaman dan pemahaman agama menjadi pondasi kuat dalam pembentukan preferensi bergaul anak perempuan.

Kata Kunci : Komunikasi, Keluarga, Fatherless, Pergaulan Bebas, Skema Hubungan Keluarga,Penetrasi Sosial