ABSTRAK
Mimah Susanti
2121051000001
Media penyiaran merupakan salah satu saluran komunikasi massa. Televisi sebagai salah satu media penyiaran digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan, baik berupa tulisan, lisan , gambar dan lainnya. Media televisi menjalankan fungsi informasi, selain itu juga menjalankan fungsi lainnya yakni,mendidik,menghibur dan memengaruhi. Pandemi COVID-19 salah satu bencana non alam di Indonesia yang diberitakan melalui layar kaca televisi, menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena COVID-19 dalam pemberitaan Kompas TV dan MUI TV, dan menjelaskam elemen-elemen Konvergensi Simbolik dalam pemberitaan COVID-19 di Kompas TV dan MUI TV pada Januari-Desember 2022. Pemberitaan COVID-19 yang ditayangkan di Kompas TV dan MUI TV menjadi objek penelitian peneliti. Teori yang digunakan adalah convergensi simbolik dari Ernest Bormann (1925-2008) tentang Symbolic Convergence Theory (CST), dengan teknik analisis Fantasy Theme Analysis (FTA). Metodologi penelitian ini metode pendekatan kualitatif. Paradigma penelitian yang digunakan adalah kontruktivis. Jenis penelitian dan teknik pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian pada pemberitaan COVID-19 di Kompas TV dan MUI TV terdapat di 12 (dua belas) berita kompas TV pada Program "Sapa Indonesia Malam" dan 12 (dua belas) berita MUI TV pada Program "Info Aktual MUI". Peneliti menarik kesimpulan pada analisis judul berita dan isi pesan berita. Ada 4 (empat)kategori yang sama yaitu "COVID-19 Melonjak", "Penanganan Kasus COVID-19", "Dampak Kasus COVID-19", dan "Keamanan Vaksinasi". Kompas TV dan MUI TV, dua televisi yang mempunyai sifat berbeda ini, memproduksi informasi dengan tujuan berbagi kesadaran dengan mengajak masyarakat untuk mencegah penyebaran COVID-19 melalui pemberitaan COVID-19.
Kata Kunci :
Konvergensi Simbolik, Media Penyiaran, Kompas TV dan MUI TV, Pemberitaan COVID-19