ABSTRAK
Aida Nuraida
21210510000004
Penelitian ini mendalami bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan antara terapis wicara dengan anak speech delay dalam pelaksanaan terapi wicara di Rumah Tafdhila Indonesia. Terinspirasi dari maraknya kasus speech yang terjadi belakangan ini, yang membuat lembaga-lembaga terapi wicara banyak diminati para orangtua yang anaknya mengalami gejala speech delay. Sehingga peneliti merasa tertarik meneliti bentuk komunikasi yang dibangun antara terapis wicara dengan anak speech delay dengan harapan dapat membantu para orangtua untuk menerapkan metode tersebut kepada anak-anak mereka. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yakni pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Teori yang digunakan dalam komunikasi interpersonal teori interaksi simbolik pemikiran G.Herbert Mead. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif antara terapis dengan anak speech delay dapat dibangun dari faktor (trust) kepercayaan memberikan izin, faktor (openness) keterbukaan dalam berkata jujur dan faktor (supportiveness)dukungan yang selalu memberikan apresiasi. Interaksi simbolik yang ditunjukkan berupa pikiran (mind) yakni dari gaya terapis berupa bentuk instruksi yang dilakukan untuk memengaruhi anak sehingga anak terapi dapat dikendalikan. Selanjutnya dari diri anak sendiri (self) berupa bermain peran profesi layaknya orang dewasa dan yang terakhir ditunjukkan dari bermasyarakat (society) bagaimana anak-anak membentuk karakter yang disiplin dan taat peraturan dari interaksi satu anak dengan anak yang lainnya.
Kata Kunci :
Anak Speech Delay, Terapis, Komunikasi Interpersonal, Interaksi Simbolik, Terapi Wicara