ABSTRACT
The diversity of Islamic organizations in Indonesia causes
differences in interpretation of many things, especially those associated
with the issue of the furyah worship. In fact the difference is not used as a
foundation for each other, but it is taught that ultimately can cause an
internal conflict. The hope of peace and the ruffle of Muslims will be missed
if we look in one of the parts of the Gedangan in the housing of the Great
Housing in Puri Surya Jayn Mosque Sholahuddin Gedangan Sidorajo East
Java. The harmony of some community organizations can be used as a
cyblat, model or example in the coaching of the palmry of the organization
of communities in other regions.
This study is about to answer, how is the negotiation of Abah
Majid's identity in creating social harmonization in Ukhuwah Islamiyah?
How does Ukhuwah Islamiyah in creating social harmonization? Is there a
supporting factor and inhibitors of communication in Ukhuwah Islamiyah
in creating social harmonization? These questions are willing to be studied
in this study.
This research is descriptive qualitative research, using case study
design. This study shows the dawnwoman of Abah Majid to Jama'ah
Ukhuwah Islamiyah raises a good response so that the atmosphere of social
harmony. The process of communication that Abah Majid did by
emphasizing the sensitivity of the sensitivity, tolerance, high solidarity, and
each other support, each complaint like an award that is on the same thing
with the theory theory of the writer the lift from the stella ting-tomay is
through the face of sensitivity percentage (tact face), face solidarity
(solidarity face), facebook praise (apprapation face).
The process of communication of the face of pushes the Jama'ah to
understand and implement the values of goodness in different classes,
resulting in tremendous attempts to the wide housing of the castle. In
addition, the gathering of Jama'ah who often cultivated high solidarity and
social attacking making Sholahuddin's mosque institution plays a role by
providing various facilities of Prasanaana facilities and religious social
activities.
Keywords: Abah Majib, Social Harmony, Communications, Ukhuwah
Islamiyah.

ABSTRAK
Keberagaman ormas Islam di Indonesia menyebabkan adanya perbedaan
tafsir terhadap banyak hal, terutama yang terkait dengan masalah ibadah yang
bersifat furu'iyah. Pada kenyataannya perbedaan tersebut tidak dijadikan landasan
untuk saling memahami, akan tetapi diperuncing sehingga pada akhirnya dapat
menimbulkan konflik internal. Harapan damai dan rukun umat Islam akan terjawab
apabila kita menengok di salah satu daerah gedangan di Perumahan besar di Puri
Surya Jaya Masjid Sholahuddin Gedangan Sidorajo Jawa Timur. Kerukunan
beberapa organisasi kemasyarakatan tersebut dapat dijadikan sebagai kiblat, model
atau contoh dalam pembinaan kerukunan antar organisasi masyarakat di wilayah
lain.
Penelitian ini hendak menjawab mengenai, Bagaimana Komunikasi
Negoisasi identitas Abah Majid dalam menciptakan harmonisasi sosial pada
Bagaimana komunikasi ukhuwah Islamiyah dalam
ukhuwah Islamiyah?
menciptakan harmonisasi sosial? Adakah faktor pendukung dan penghambat
komunikasi ukhuwah islamiyah dalam menciptakan harmonisasi sosial?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan
rancangan studi kasus. Penelitian ini menunjukkan komunikasi dakwah Abah
Majid kepada para jama'ah ukhuwah Islamiyah menimbulkan respon baik
sehingga terjalin suasana keharmonisan sosial.
Proses komunikasi yang Abah Majid lakukan dengan menekankan sikap
kepekaan, toleransi, solidaritas tinggi, dan saling support satu sama lain,
memberikan pujian seperti sebuah penghargaan yang dari pada itu hal tersebut
berkesinambungan dengan teori facework yang peneliti angkat dari tokoh Stella
Ting-Tomay yaitu melalui facework kepekaan/ketimbangrasaan (tact facework),
facework solidaritas (solidarity facework), facework pujian (Approbation
facework).
Proses komunikasi facework mendorong para jama'ah untuk memahami
dan menerapkan nilai-nilai kebaikan antar golongan yang berbeda-beda, sehingga
menimbulkan daya tarik ajakan yang luar biasa kepada masyarakat luas perumahan
puri lainnya. Selain itu, berkumpulnya para jama'ah yang kerap menumbuhkan
sikap solidaritas dan sosial yang tinggi membuat lembaga masjid sholahuddin
lebih berperan dengan menyediakan berbagai fasilitas Manajemen Sarana Prsarana
dan kegiatan usaha sosial keagamaan.
Kata Kunci: Abah Majib, Harmoni Sosial, Komunikasi, Ukhuwah Islamiyah