Penelitian ini mempunyai implikasi teoretis pada level aplikatif
terhadap kajian dalam teori komodifikasi dan ekonomi politik
media secara umum. Praktik komodifikasi dalam dunia kapitalisme
dapat kita temukan dalam berbagai tipe, khususnya yang semakin
marak adalah komodifikasi anak-anak. Ditambah lagi dengan kian
masifnya perkembangan internet dan media sosial. Komodifikasi
bisa dengan mudah dilakukan oleh siapapun dengan menggunakan
media apapun. Tidak lagi hanya terbatas pada kalangan kelompok
elite pemilik media televisi atau media konvensional lainnya.
Berdasarkan analisis teks, praktik komodifikasi anak terhadap
Shabira Alula yang terjadi pada channel Baim Paula sesungguhnya
merupakan hasil dari industri media YouTube sebagai institusi
bisnis menjadi sebuah komoditas yang diperjualbelikan, dan
dikontrol oleh algoritma YouTube-melalui perolehan view, like,
dan komentar yang pada akhirnya berorientasi pada keuntungan.
Bentuk komodifikasi yang digunakan adalah komodifikasi konten
atau isi. Shabira Alula dieksploitasi untuk menaikkan rating dan
share konten berdasarkan ketentuan algoritma YouTube.
tidak
Realita yang sedang terjadi ini merupakan fenomena yang
bisa dihindari dan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Bisa saja
pelakunya tidak sadar bahwa yang dilakukannya adalah bentuk
komodifikasi anak yang mengarah pada praktik eksploitasi menjadi
komoditas hiburan bernilai komersial. Sehingga selanjutnya
membawa keuntungan bagi channel Baim Paula dalam praktik
komodifikasinya terhadap Lala.