JIL. 1 ISBN: 978-623-6146-07-1
Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari yang dilahirkan di Kota Jombang
serta secara silsilah adalah Dzurriah Nabi, dan juga mengalir darah
biru yang menempatkannya sebagai priyayai Jawa, beliau di asuh
guru-guru yang mumpuni yaitu Syaichona Mohammad Kholil
Bangkalan, ketika di Makkah mendapat pendidikan dari Ulama hebat
seperti Syaikh Nawawi, Syaikh Machfud at-Tarmisi dan lain sebaginya,
mereka telah berhasil mengasah kecerdasan intelektual dan spiritual
dengan baik, sehingga beliau menjadi seorang Ulama yang berperan
besar dalam keumatan dan kebangsaan, yang selanjutnya
menempatkan beliau menjadi Ulama terkemuka dan pemimpin
sebuah oganisasi masyarakat terbesar yang cukup berwibawa yakni
Nahdlatul Ulama'.
Di buku jilid pertama ini memaparkan biografi beliau yang
berproses mengikuti jejak Imam Syafi'i mengembara dari satu tempat
ketempat lain, memperluas wawasan keilmuan dan memberikan
kematangan dalam bersikap dan bertindak. Hadratus Syaikh tidak
hanya menjadi sosok Ulama yang hebat, tetapi juga berhasil
mencetak dzurriah yang juga hebat khususnya dalam meneruskan
tradisi keilmuan dan melanjutkan estafet perjuangan.
Semua itu legacy beliau yang kemudian sangat layak dinobatkan
sebagai Pahlawan Nasional dan kemudian dibuatkan museum guna
mendokumentasikan maha karya beliau sebagai proses pembelajaran
pada generasi mendatang.\

JIL. 2, ISBN: 978-623-6146-12-5
Eksistensi paham Ahlusunnah wal Jamaaah (Aswaja) di wilayah
Nusantara tidak lepas dari sosok Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari
sebagai seorang ulama dan sekaligus muharrik, sehingga gerakan
puritan yang berusaha mengeliminir paham Aswaja tidak dapat
mencapai hasil yang maksimal, hal itu karena peran Hadratus Syaikh
dalam mengawal Aswaja.
Tema Aswaja menjadi kajian pada jilid 2 (dua) Ensiklopedi Hadratus
Syaikh Hasyim Asy'ari yang berusaha mengkaji pemikiran tentang
Aswaja yang diawali dengan membahas berbagai firqoh yang
berkembang, sehingga semakin jelas perbedaannya dan hal ini sangat
penting sebagai pengantar dan sekaligus latar belakang memahami
paham Ahlusunnah wal Jama'ah yang ditekankan oleh Hadratus Syaikh
Hasyim Asy'ari untuk menjadi pegangan. Seruan dan penekanan agar
berpegang teguh Aswaja dituangkan dalam karya-karyanya, dan
direalisasikan secara nyata dengan pembentukan organisasi Nahdlatul
Ulama.
Buku ini memaparkan argumentasi Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari,
mengapa beliau menyerukan untuk mengikuti teologi al-Asy'ari dan al-
Maturidi. Dalam buku ini dimuat panjang lebar dan dilengkapi dengan
berbagai perbandingan dan diperdalam dengan analisa dinamika
perjalanan Aswaja menghadapi berbagai aliran dan firqoh yang sedikit
banyak berbeda, bahkan cenderung ingin mereduksi Aswaja itu
sendiri.

JIL. 3, ISBN: 978-623-6146-09-5
Dalam jilid (3) tiga Ensiklopedi Hadratus Syaikh Hasyl
menyoroti pemikiran beliau dalam domain fiqih dan ini sangat urgen,
mengingat ketika itu beliau menghadapi situasi di mana dunia Islam
digoncang oleh paham Wahabi yang anti bermazdhab dan Ibnu
Taimiyah yang mengusung gerakan tajdid dengan cara membuka
lebar ijtihad, dan menolak bermadzhab, Hadratus Syaikh Hasyim
Asy'ari merespon memberi pemahaman dan penyadaran pentingnya
bermadzhab, bahkan Hadratus Syaikh memberi penjelasan secara
rinci disertai argumentasi yang sahih bahwa bermadzhab adalah
jalan penyelamat bagi mereka yang awam bahkan dengan jalan
bermadzhab itu kemurnian ajaran Islam akan lebih terjaga.
Hadratus Syaikh menetapkan dengan empat madzhab adalah
dalam upaya membuka cakrawala pemikiran yang lebih luas, untuk
saling menghargai dan menambah wawasan dalam menghadapi
dinamika kehidupan, dan pemikiran yang terus berkembang dan
berubah. Oleh karena itu, dalam buku jilid 3 (tiga) ini dibahas tentang
sosok empat madzhab pemikiran sebagai perbandingan untuk
menyempurnakan daya nalar dalam bermadzhab. Pemikiran fiqih
yang diperkaya dengan perbandingan adalah sesuai dengan karakter
kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis, selalu berkreasi
menghadapi tuntutan zaman.

JIL. 4, ISBN: 978-623-6146-10
KH. HASYIM ASYARI
Sosok Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari terkesan kurang dikenal
sebagai Ulama yang bergelut dalam dunia tasawuf dan tarekat, hal ini
disebabkan karena kiprah beliau lebih menonjol dalam gerakan
pemikiran dan gerakan sosial sehingga yang berkaitan dengan tasawuf
luput dari perhatian. Ditambah lagi beliau juga tidak menjadi mursyid
tarekat, justru murid beliau KH. Romly Tamim yang lebih dikenal oleh
masyarakat sebagi seorang mursyid tarekat.
Namun bukan berarti beliau tidak bersinggungan dengan dunia
tasawuf, kaitannya dengan dunia tasawuf terlihat pada sosok beliau
yang tercermin dari sikap, pemikiran dan amaliah Hadratus Syaikh
yang mencerminkan dari ajaran tasawuf, yang memberikan panduan
dan pencerahan tentang makna dan menjadi pengamal tasawuf yang
benar.
Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari masuk dalam kelompok tasawuf
Sunni, terlihat dari sanad guru kitab tasawuf yang menjadi pegangan
serta berbagai karya beliau tentang dunia tasawuf menunjukkan
bahwa Hadratus Syaikh adalah pengamal tasawuf Sunni.
Hadratus Syaikh memberikan perhatian yang sangat serius
menyangkut berbagai penyelewengan terhadap pengamal tasawuf
yang cukup marak ketika itu. Perhatian beliau pada pelurusan
penyelewengan tasawuf karena sebagai bentuk tanggungjawab untuk
meluruskan para pengamal tarekat dan menjadi perhatian oleh
pengamal tarekat agar berhati-hati dalam menjalankan tarekat.

Buku Jilid 5 (lima) memaparkan peran dan pemikiran Hadratus
Syaikh Hasyim Asy'ari dalam konsep pemikiran politik, di mana beliau
telah berhasil mengkonstruksi politik bersendikan ajaran Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan para fuqoha' yang telah
mewariskan sebuah konsep politik yang kemudian dikenal dengan
siyasah syar'iyah. Pembahasan siyasah syar'iyah tidak lepas dari
pembahasan menyangkut tentang khilafah, daulah, sulthon,
imamah, maslahah, adalah, jihad dan lain-lain.
Selain itu kiprah Hadratus Syaikh dalam domain kebangsaan dan
kenegaraan yang sangat menonjol dalam upaya mengajak semua
eleman masyarakat dari berbagai kelompok untuk membangun
persatuan, sebab ketika umat Islam telah terkonsolidasi dengan
persatuan, maka selanjutnya akan dengan mudah mengubah corak
Negara dari kolonialisme menuju Negara merdeka yang
memudahkan mengaplikasikan ajaran Islam dalam domain Negara
dan Bangsa.
Pemikiran siyasah syar'iyah terkodifikasi dalam qanun asasi yang
kemudian dikuatkan dengan semangat toleran moderat dan tidak
taasub terhadap golongan, ditambah lagi dengan daya juang yang
diaktualisasikan dalam resolusi jihad, sehingga spirit itu mampu
menjaga kemerdekaan bangsa ini dari penjajah, dan semua itu
terangkum dalam buku ini.

Jilid 6 dari Ensiklopedi Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari
mengkaji tentang aspek pendidikan kiprah dan pemikiran
juga mengkaji perjuangan Hadratus Syaikh di medan
dakwah.
Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari diakui oleh kalangan
akademis sebagai ahli strategi pengembangan pesantren.
Hal itu karena Hadratus Syaikh berhasil mencetak ulama,
pejuang dan negarawan. Selain itu Hadratus Syaikh dikenal
sebagai pemikir pendidikan yang berbasis pada adab, karena
ilmu yang didapat dengan adab akan memberikan manfaat
dan maslahat yang penuh dengan keberkahan.
Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari berkiprah dalam medan
dakwah menyebarkan ajaran Islam melalui jalur pendidikan,
kemasyarakatan dengan mendirikan NU dan bahkan
berdakwa menggunakan jalur politik kebangsaan, karena
beliau meyakini, Islam akan tersebar dengan leluasa jika
Indonesia mencapai kemerdekaan.