Kepemimpinan Dakwah
(Rijal Ad-Da'wah)
DR. M. Idris A. Shomad MA
"Manusia adalah Makhluk Sosial",
kecenderungannya untuk hidup sosial
memberinya petunjuk agar hidup sejatinya
lebih teratur dengan baik. Keteraturan
tersebut tidak mungkin dicapai tanpa
sebuah sistem yang mengatur tata dan
pola hidup mereka, sistem tersebut
mestilah dilakukan oleh orang-orang yang
mengelola dan menjalankan segala aturan yang berlaku
demi terealisasi tujuan dan maksud mereka. Sepanjang
sejarah kemanusiaan kepemiminan menjadi keniscayaan
hidup, dengan kata lain "Tiada kehidupan tanpa
kepemimpinan".
Dakwah dalam perjalanannya mengalami pasang
surut gelombang yang memberikan dampak terhadap
kualitas kerja-kerja dan aktifitas dakwah secara umum.
Pada masa awal Islam kepeloporan para pemimpin dakwah
mengalami masa keemasannya. Hal tersebut ditandai
dengan kemunculan para pemimpin dakwah yang kompeten
tidak hanya pada aspek spiritual, tapi juga pada aspek
mentalitas, pengetahuan dan keterampilan, sehingga mereka
menjadi generasi yang khairu ummah (sebaik-baik umat).
Dalam perjalanan selanjutnya Dakwah Islam
mengalami kelesuan dari para aktifisnya, sehingga
mengurangi energy dakwah dalam mengemban misinya
yang sangat berat. Ironisnya, dalam perkembangannya
dakwah menghadapi krisis figur da'i yang memiliki
kemampuan leadership dalam mengarahkan dan
membimbing umat.
Karenanya, memahami dan mendalami esensi
kepemimpinan dakwah secara konseptual dan contoh-
contoh sosok figur aktifis dakwah merupakan
kebutuhan, yang dilembagakan dalam materi
"Kepemimpinan Dakwah" (Rijal ad-Da'wah).