ABSTRAK
Transformasi UIN Jakarta, dari sebelumnya IAIN, membutuhkan strategi
yang lebih terstruktur dan terukur, baik dari sisi pengembangan sistem dan
struktur organisasi, SDM yang melayani, budaya dan etos kerja yang lebih
akuntabel.
profesional, serta sistem tata kelola keuangan yang lebih transparan dan
Penelitian ini menggambarkan kondisi mutakhir terkait pelaksanaan
reformasi birokrasi di UIN Jakarta. Menggunakan metode kuantitatif, dengan
teknik penarikan sampel secara sengaja (purposive sampling), dimana peneliti
menentukan sendiri sampel yang diambil, tidak secara acak (non random
sampling). Sampel yang diambil sebanyak 15 responden, dari beberapa unsur:
pejabat struktural, dosen/pengajar, mahasiswa dan pegawai administrasi.
Teknik pengumpulan melalui proses wawancara tatap muka menggunakan
instrumen kuesioner yang bersifat tertutup (close ended question), pada bulan
Juni-November 2017.
Dari data temuan survei tergambar bahwa mayoritas publik UIN mengetahui
program reformasi birokrasi. Mereka mengaku pernah terlibat dalam program
tersebut, meskipun hanya sebagian saja dan efek perubahan yang dirasakan
pun baru sebagian. Mereka juga menilai pelaksanaannya sudah bagus, namun
perlu ditingkatkan
Selain itu, responden setuju jika organisasi UIN berubah seiring
perkembangan zaman. Mereka ingin organisasi UIN bekerja secara fleksibel
dan kooperatif melintasi batas-batas fungsional dan hierarki/birokrasi
(birokrasi tidak ketat).
Hal terpenting lainnya adalah saluran atau media komunikasi. Penggunaan e-
mail atau surat elektronik, website, memo, spanduk/banner/baliho,buku
pedoman/panduan reformasi birokrasi, rapat atau pertemuan, masih dinilai
sebagai medium efektif. Terkait kelengkapan sarana prasarana, sedikitnya
sepertiga responden menilai dalam kondisinya kurang bagus saat ini.
Pelayanan publik di UIN dinilai sudah sesuai prosedur dan dianggap efiesien
dari sisi waktu.
Namun survei ini memberikan catatan terkait transparansi atau keterbukaan di
lingkungan UIN. Hampir setengah responden menilai transparansi dalam
kondisi yang tak baik. Sebaliknya, akuntabilitas dinilai cukup baik.
Menilik hasil survei di atas, UIN harus membangun kinerja internal yang
saling mendukung. Untuk itu, strategi komunikasi menjadi sangat penting
dilakukan agar para stakeholders UIN menjadi bagian tak terpisahkan dari
kegiatan perubahan yang dilakukan.
Kata Kunci: UIN Jakarta, Reformasi Birokrasi. Stakeholder. Strategi
Komunikasi