ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya penggunaan isu-isu agama dalam kampanye dan
propaganda di Pilkada DK1-2017 baik di putaran pertama maupun putaran kedua. Beragam
peristiwa mengemuka dan menjadi pemberitaan di banyak media massa serta perbincangan di
berbagai jenis media seperti aboveline media. belowline media, dan new media. Ada tiga
argumen mengapa penelitian ini penting. Pertama, lata di Pilkada DKI menunjukkan
banyaknya warga yang menjadikan agama sebagai preferensi pilihan. Kedua, konstruksi
simbolik isu-isu agama di riga jenis saluran media karena media masih dijadikan referensi.
Ketiga, isu agama sangat masif dan eksesif diproduksi dan didistribusikan kepada warga DKI
selama kontestasi elektoral Pilkada, balikan tak hanya menjadi isu lokal melainkan juga menjadi
isu nasional bahkan beberapa diantaranya menjadi isu global. Sehingga hal ini perlu diteliti
secara ilmiah.
Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini. Bagaimanakah konstruksi simbolik isu-isu
agama dalam kampanye dan propaganda di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Strategi
kampanye dan teknik-teknik propaganda apa saja yang digunakan dalam isu-isu agama di
Pilkada DKI 2017 putaran kedua ? Saluran-saluran apa saja yang digunakan dalam kampanye
dan propaganda isu-isu agama di pilkada DKI 2017 putaran kedua ? Teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori konstruksi sosial atas realitas, serta sejumlah konsep penting
terkait dengan kampanye dar propaganda
Hasil penclitian ini menunjukkan, semua teknik propaganda digunakan. Teknik-teknik tersebut
adalah, name calling, glittering generalities, testimonial, bandwagon, plainfolks, cardstacking.
Adapun strategi kampanye yang digunakan adalah marketing politik melalui braiding.
segmenting dan positioning dengan memanfaatkan isu-isu agama untuk memersuasi terutama
pemilih sosiologis. Saluran yang digunakan adalah media lini atas seperti media massa dan
media lini bawah seperti spanduk, baliho, banner dII.
Key Words: Isu Agama, Kampanye, Propagandn, Pilkada DKI-2017, Media Lini Atas dan
Medin Lini Bawah