AGAMA DAN PARADIGMA COVID-19

Kumpulan Esai 250 Penulis Muda Milenial
Banyak hal yang telah terjadi sejak kita dilanda musibah ini. Corona telah memaksa
kita untuk bersembunyi. Corona telah menciptakan histeria ketakutan yang
menyelimuti relung hati setiap anak negeri. Setiap hari, Pemerintah sibuk merilis
orang-orang yang terdampak virus corona, baik yang sembuh ataupun yang mati.
Para ulama pun beranjak cepat membuat fatwa terkait musibah ini demi
menghindari kemudharatan meski harus menggulung karpet dan menutup pintu-
pintu masjid dan mushalla, sehingga menjadi sepi.
Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga telah memantik gejolak sosial di
negeri ini. Berbagai sakwa sangka, kecurigaan, perbedaan pendapat, perdebatan,
bahkan pertikaian sering kita dapati gegara virus corona ini. Tidak hanya di medsos
atau dunia maya, di alam nyata pun fenomena itu sering kita alami. Kebencian,
kejengkelan, dan sakit hati terus menghinggapi diri kita akibat pandemi ini.
Lantas, gerangan apa yang merasuki hati umat Islam sehingga kita begitu mudah
terjebak dan tenggelam dalam fenomena ini?
Apapun perbedaan yang kita alami, kita tetaplah umat Islam yang
dipersatukan oleh kalimat tauhid, la ilaha illa Allah, sebuah kalimat suci yang
sering kita ikrarkan dalan shalat, doa, dan zikir kita sehari-hari. Kita juga
dipersatukan dalam bingkai NKRI. Karenanya, tak perlu ada pertikaian ataupun
kebencian di antara kita, karena apa yang kita hadapi saat ini adalah ujian dari Ilahi
Rabbi, Sang Pemilik langit dan bumi.
Kehadiran buku ini merupakan wujud nyata dari sumbangsih intelektual
generasi baru yang mengalami langsung peristiwa pandemi Covid-19. Buku ini
diharapkan bisa memberikan keteduhan hati para pembaca di tengah kegelisahan
menghadapi pandemi Covid-19.