Perubahan linguistik terbaru adalah produk dari sekumpulan perubahan sosial. Perubahan pertama yaitu meningkatnya informalitas sosial; kedua, bangkitnya budaya anak muda dan kecenderungan orang dewasa meniru pola perilaku tersebut; dan ketiga, multikulturalisme. Menggabungkan perubahan ekspektasi kontemporer terhadap penulisan luring dengan perilaku sosial saat ini, hasilnya yaitu lingkungan sosiolinguistik di mana penggunanya merasa memiliki cukup keleluasaan dalam menggunakan bahasa. Bahwa perilaku ketidakpedulian pada kaidah linguistik tradisional muncul dalam surel, pesan instan, pesan teks, dan sejenisnya, tidak dapat disalahkan sepenuhnya pada media. Sebaliknya, kita menggunakan peralatan elektronik untuk menerapkan pola bahasa yang telah ada.

Ketika membahas tentang penggunaan bahasa dengan teknologi baru, hubungan antara fenomena di permukaan dengan akar penyebabnya kemungkinan tidak terlihat jelas. Crispin Thurlow dan Kristine Mroczek menawarkan sebuah koleksi studi yang menarik—dan akurat dalam metodologi—mengenai pertemuan antara media baru dan aspek sosial bahasa. Penelitian ini mengizinkan kita untuk berbicara tentang kemungkinan perubahan dalam penggunaan bahasa yang diakibatkan oleh media baru. Terlebih lagi, Wacana Digital membahas “wacana” dalam konteks yang luas, tidak hanya tentang antisipasi biaya pada pesan teks, blog, situs jejaring sosial, atau permainan daring, tetapi juga konteks sosial lainnya yang memerlukan pertukaran ide atau informasi, seperti pariwisata atau pertunjukan.